Nats Alkitab : Matius 16:21-28
Penulis : G.I. Hady Sonatan
Keselamatan adalah sebuah anugerah dari Tuhan dimana kita bisa percaya dan menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi. Sebagai pribadi yang telah menerima keselamatan karena telah ditebus dengan darah Tuhan Yesus Kristus yang mahal, kita perlu terus mengingat kehendak Tuhan atas kita. Kehendak-Nya bukan hanya kita sekadar percaya, tetapi menjadi murid-Nya yang semakin serupa dengan-Nya. Ada harga kemuridan dalam mengikut Tuhan Yesus.
Nas firman Tuhan ini mengungkapkan mengenai harga kemuridan yang tertuang dalam kalimat Tuhan Yesus, “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.” (ay. 24). Setidaknya ada tiga harga kemuridan yaitu menyangkal diri, memikul salib dan mengikuti-Nya. Pertama, menyangkal diri. Menyangkal berarti menolak untuk tidak melihat kembali ke belakang. Dapat diartikan juga pergi dari yang lama dan sangat kuat menolak, menyangkali yang lama itu (dalam hal ini dosa atau kedagingan). Dengan kuat atau sungguh-sungguh menolak. Murid Kristus akan ditopang, dikuatkan oleh Roh Kudus untuk menolak dosa atau sifat kedagingannya yang lama. Kedua, memikul salib. Kata memikul hendak menjelaskan sikap murid Kristus yang mengangkat dari dasar atau tanah untuk dinaikkan. Kristus memikul salib yang berarti Ia mengangkat kembali seluruh hidup umat-Nya. Dari bawah, dari dalam dasar kehinaan karena di dalam dasar tersebut seluruh hidup umat-Nya rusak, hancur, tidak berharga, memalukan, namun, Kristus mengangkat semuanya itu dan membawa kembali ke atas - hadirat Bapa Surgawi. Di dalam kesatuan dengan Kristus, murid-Nya menyatu untuk diangkat dari dasar maut yang kelam untuk terus diangkat ke atas (mengalami pemulihan, transformasi hidup) tidak lagi sama dengan situasi tatkala ia berada dalam dasar yang kelam itu, melainkan semakin serupa dengan situasi kehidupan di atas (kehidupan surgawi). Bagian ini juga berarti mati terhadap dosa. Sama halnya Kristus memikul salib untuk mengalami kematian guna mengalahkan kuasa dosa, maut. Ketiga, mengikut Kristus. Kata mengikut berarti bergabung dalam komunitas murid Kristus yang mengikut gaya hidup, karakter, sikap, bahkan cara serupa Kristus. Bukan lagi gaya hidup, karakter, sikap dan cara dunia (yang lama).
Sebagai murid Kristus, harga kemuridan ini adalah harga yang harus kita hidupi. Oleh pimpinan Roh Kudus, kita pasti dimampukan, dikuatkan, ditopang untuk menghidupi harga kemuridan tersebut. Si jahat tidak akan pernah berhenti untuk mencobai kita supaya kembali menikmati dosa-dosa kita yang lama, kembali menikmati dunia dengan segala tawaran kenikmatannya, kembali mengikuti cara, pola pikir si jahat. Namun kita telah dibayar dengan harga yang mahal, yaitu darah Kristus. Tetaplah tunduk dan berserah di dalam Kristus, oleh Roh-Nya yang Kudus kita akan selalu dijaga, diluruskan untuk tetap memandang kepada Kristus meski godaan, cobaan silih berganti datang untuk menjauhkan kita dari-Nya. Harga kemuridan ini membawa kita semakin serupa dengan Kristus Yesus, Tuhan dan Juruselamat hidup kita. Teruslah berjuang menyangkal diri, memikul salib dan mengikut Kristus.
“Pengikut Kristus yang sejati bukan hanya percaya kepada-Nya, tetapi juga sungguh-sungguh menjadi murid-Nya hari lepas hari dengan terus menerus menyangkal diri, memikul salib dan mengikuti-Nya dengan kesungguhan hati.”
Pertanyaan untuk direnungkan:
1.Apa yang menghalangi kita untuk tidak sungguh-sungguh menjalani ketiga harga kemuridan itu?
2.Dosa-dosa apa saja yang selama ini mengganggu pertumbuhan kerohanian kita dan perlu serius untuk disangkali, dimatikan di dalam diri kita? Apa komitmen dan proyek ketaatan yang akan kita lakukan sehubungan perenungan hari ini?
Tuhan Yesus memberkati 😊🙏
Comentarios